Sunday, September 20, 2009

KCB 2

Kyai Luthfi, ayahnya Anna menolak saat diminta mengisi tausiyah pernikahan di tasyakuran pernikahannya Azzam. "Bagaimana mungkin seorang yang anaknya gagal dalam pernikahan bisa memberi nasehat di pernikahan orang lain".

Mengajari dengan hati


Merah Putih


Keperwiraan anak muda jaman dulu dan sekarang sangat.beda jauh. Yah, dari film merah putih saya jadi paham, bagaimanapun jaman sekarang lebih baik dari jaman dulu, penjajah begitu kejamnya.

Walau agak mengambang, tetapi banyak pesan-pesan kehidupan di film itu. Ketika pasukan tinggal tersisa 4 orang, letnan bingung ketika ditanya apa yang akan mereka lakukan, sehingga letnan menjawab "aku tidak tahu"... lalu salah satu anggota mengingatkan pelajaran yang dia dapatkan dimasa pendidikan dulu, bahwa seorang pemimpin boleh mengatakan apa saja, kecuali mengucapkan "tidak tahu".

lalu, anggota yang menasehati sang letnan itu dibalas oleh letnan, "kenapa tak kau saja yang menjadi pemimpin?", lalu ia menjawab, "kalau saya yang menjadi pemimpin, siapa yang akan menasehati saya?"...

akhirnya, mereka beristirahat semalam, di atas perbukitan, menghindari kejaran Belanda, tidak lupa menunaikan sholat. Sekalipun belum menemukan jawaban pasti apa yang harus dilakukan di tengah terbatasnya personel dan terbatasnya amunisi, mereka akhirnya tetap bergerak, turun gunung, menuju desa dan merumuskan siasat atas dasar fakta2 yang mereka temui.

Dan akhirnya mereka berhasil membombardir sepasukan Belanda. Menang!!!

Friday, September 18, 2009

Wall-E & Eve


Hidup kalau terlanjur kaya apa enak ya? Walau bumi rusak, bisa di luar angkasa bertahun-tahun, tidak perlu kemana-mana karena ada kursi super canggih, ada robot yang meyanani bahkan untuk mengganti baju dan mengambilkan minuman, ada hologram yang memungkinkan kita tidak perlu mententeng monitor kemana-mana.

Wah, kayaknya lebiih enak hidup kayak gini deh... tidak semuanya terpenuhi, tidak selamanya mudah, tetapi ganti demi bergantinya waktu memberikan makna tersendiri.... makna kehidupan.

Wall-E, sangat mengesankan kau. Eve.. cantik kau... Hijaukan bumi untuk generasi masa depan kita

Saturday, September 12, 2009

Kompasiana Lagi

http://public.kompasiana.com/2009/09/12/orang-yahudi-heran-banyak-muslim-tinggalkan-sunnah-nabinya-sendiri/

Thursday, September 10, 2009

Valkyrie


Valkyrie adalah nama pasukan cadangan Jerman yang akan diaktifkan bila terjadi sesuatu dan lain hal pada Hitler di zaman Nazi dulu.

Hitler, jahat, diktator, sadis pula, pantas saja banyak yang membenci dia dari seluruh dunia. Tapi, di dalam pasukannya, di dalam Jerman, di film yang diangkat dari kisah nyata ini, ternyata juga banyak yang membenci. Makanya banyak pemberontakan, Kolonel Stauffenberg bersama 15 orang tokoh penting dalam jajaran rezim Hitler merupakan pemberontakan terakhir yang ingin menggulingkan Hitler.

Yah, kudeta, sekalipun gagal, kudeta yang dilakukan stauffenberg dan rekan-rekan tidak terhenti, mencoba lagi, mencoba lagi. Hingga akhirnya bom meledakkan rapat yang dipimpin Hitler, dan disebarlah berita ke seluruh Jerman bahwa pemimpin tertinggi mereka telah tewas, seiring dengan itu diaktifkanlah pasukan Valkyrie di bawah komando Stauffenberg.

Sayang di sayang, baru beberapa jam pasukan diaktifkan, perebutan kekuasaan dan penangkapan orang-orang pro Hitler harus terhenti karena dari kediaman pribadi Hitler dikabarkan bahwa dia belum tewas. Maka, kudeta gagal, satu persatu orang meninggalkan Stauffenberg.

Tapi tidak semuanya, tetap ada orang-orang yang setia, mereka orang-orang yang memahami idealisme Stauffenberg. Akhirnya 15 orang itu dieksekusi mati, ada yang ditembak dan ada yang digantung. Hitler gagal digulingkan, nyawa mereka malah yang melayang.

Lalu, 9 bulan kemudian  Berlin dikepung musuh, Hitler bunuh diri. Salah satu hal menarik dari film ini adalah, bahwa Stauffenberg dan kawan-kawannya tidak bergeming, mereka tetap bangga walaupun gagal. Karena memang tujuan mereka sederhana, mereka ingin dunia mengenal bahwa, Jerman, tidak semuanya seperti Hitler.

Indonesia kapan punya Stauffenberg? semua orang ditekan untuk masuk dalam skenario penghisapan uang rakyat dengan dimandori barat, yang tidak sepakat didepak, yang berbahaya disingkirkan. Siapkah saya jadi Stauffenberg?

Wednesday, September 2, 2009

Wiwit KTH

Hari ini aku copy doa dari status Facebooknya

"Yaa Allah! Sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan. Berilah kesabaran padaku untuk menenima segala ketentuan. Dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-MU,Wahai Dambaan orang-orang miskin."

dia sahabat yang baik, alim lagi. biarpun cerewet awalnya, tapi aku banyak belajar dari dia. Bayangkan, sampai tuker2an diary, haha, kayak soulmate aja... . Tapi aku tahu dan dia juga tahu, tidak ada niat terselubung diantara hati masing-masing kami.

Dia tulus jadi sahabat saya,
pendengar yang baik, biar cerewat tapi jarang menyela dan terlihat malas mendengar saat kucurhat.
penasehat yang baik, cara mengingatkankunya begitu lembut, sampai2 aku nggak kerasa lagi dinasehati.
penjaga yang baik, menjagaku untuk tidak melakukan perbuatan yang melenceng tanpa aku merasa terbatasi.
sangat toleransi, bahwa pemahaman agama setiap orang beda2, termasuk aku yang masih dangkal, maka sikapnya tetap membuatku nyaman sharing dengan bahasaku, maupun menanggapi tanpa aku merasa dihakimi.

semoga sukses studymu, dan bahagia bertemu dengan jodohmu. dan semoga silaturahmi kita tetap terjaga.