Friday, October 16, 2009

The Power of Kepepet


Buku ini menjawab pertanyaan, kenapa bahkan orang yang tahu didepannya ada satu kegemilangan yang bisa ia raih, tapi kok ya nggak sukses-sukses juga? Pengibaratan yang sebenarnya sudah populer, tetapi inilah makna dari The Power of Kepepet, kalau kita ada di atas gedung kembar setinggi 10 lantai, dan di gedung seberang ada uang 1 Milyar sementara penghubung kedua gedung itu hanya sebatang kayu yang cukup untuk berjalan, maka bisa dipastikan kita hanya maju mundur, mikir, mikir dan mikir tanpa berani mengambil resiko menyeberang dan mengambil uang itu.

Tapi kalau dalam kondisi itu, seekor macan ada di belakang kita? tidak sampai 1 detik kita langsung lari tunggang langgang menyeberang, bebas dari macan dan dapat 1 milyar.

Lalu, bagaimana kalau 1 Milyar itu tidak ada, tetapi macan tetap siap menerkam? Ya sama, kita tetap lari. Yah, Impian hanya bisa mengarahkan, tetapi kepepetlah daya dorongnya. Impian kalo belum kepepet cuma akan jadi pemandangan indah yang bikin ngiler.

So, apa harus menunggu kepepet dulu baru bergerak menerjang resiko? Tidak, bukankan kita sudah tahu ilmu otak? Ya, dengan memanipulasi otak sadar kita, kita bisa membuat artificial kepepet atau pengkondisian psikologis kepepet. Kepepet buatan inilah yang akan mendatangkan energi untuk mendorong gerak maju kita.

Tapi, bagaimana cara membangun artificial kepepet itu? Saya masih memikirkan caranya, yakin dahsyat kalau ketemu.

PIXAR, Kisah Heroik Steve Jobs Merebut Kembali Apple Inc.


Jatuh bangun PIXAR, perusahaan animasi nomor wahid di dunia dibangun, bahkan setelah Steve Job Masuk, hampir 5 tahun dia hanya berkunjung 6 kali ke PIXAR. Walaupun kebesaran PIXAR secara teknis lebih diperankan oleh 2 partnernya, John Lasseter si ahli skenario dan Catmull si ahli grafis, tetapi harus diakui, berkat keberanian dan keputusan-keputusan besar Steve Job pula PIXAR yang Steve Job beli 10 juta dollar dan merogoh kocek pribadi Steve Job karena rugi mencapai 50 juta dollar ini akhirnya bernilai 4,7 milyar dollar ketika dibeli oleh Disney 16 tahun berikutnya.

Terlalu banyak hal menarik dari buku tipis ini. saya ingin share-kan 4 saja. Pertama : pernyataan PIXAR yang setelah kalang kabut selama hampir 10 tahun lamanya, yakni dari tahun 87 hingga 97 dan film pertamanya "Toy Story" Booming dan menjadi titik balik kebangkitan PIXAR, PIXAR bilang "Tidak ada teknologi yang bisa mengubah cerita jelek menjadi bagus." Tahu maksudnya?

Kedua : Seperti menari di atas ombak, PIXAR, juga NEXTstar, juga Apple, juga Disney selalu bergelut dengan dinamika dunia bisnis dan pergulatan dengan keputusan-keputusan besar, penting, berpengaruh dan harus cepat di ambil. Hm, saya tidak yakin semua keputusan CEO perusahaan-perusahaan itu selalu benar, tetapi saya percaya mereka bisa membawa perusahaan-perusahaan itu menjadi unggul karena mereka bertanggung jawab.

Ketiga : Seperti yang diajarkan Pa Jamil Azzaini dalam salah satu bab di proposal hidup, yakni Mastermind. Mastermind atau saya menerjemahkan bebas sebagai tim se-visi ternyata bukanlah cetusan Pa Jamil, tetapi sudah diajarkan sejak zaman Napoleon Hill yang legendaris. Yah, sama seperti Microsoft, Aplle atau Yahoo, PIXAR besar atas dedikasi sebuah tim, bukan individu.

Keempat : Anda tahu DOS, program komputer yang ditawarkan Bill Gates (sebelum sukses) kepada IBM adalah nama yang diceploskan spontan oleh Bill Gates saat rapat dengan petinggi IBM adalah istilah yang spontanitas diciptakan Bill Gates sendiri, bahkan 2 rekannya yang ikut rapat bersama juga baru tahu istilah itu saat itu. Begitu juga PIXAR, ini nama yang spontan diceploskan mereka.

Thursday, October 15, 2009

Selamatkan Bangsa!


Terlalu banyak hal yang mencengangkan mata membaca buku ini, betul-betul pembuka wawasan, dari 3 nasehat Bung Karno tentang bagaimana menyuburkan nasionalisme, maka membaca buku ini adalah cara saya menempuh nasehat kedua, yakni menyadari realitas gelapnya masa kini.

ya, keterpurukan bangsa kita bukan nasib, tetapi ulah pemerintah kita sendiri. kenapa bangsa sekaya ini mengobral dirinya sendiri? betul-betul bangsa yang tidak pe de, dan betul betul pemerintah yang egois, materialis, hedonis.

Tuesday, October 13, 2009

THE SAMURAI LEADER

Satu
-Saat anda melakukan pekerjaan terbaik, maka hal itu akan tampak mudah!
-Pegawai dapat menjadi peniru

Dua
-Beberapa manajer mempertahankan reputasi dengan menjadi tak terpercaya
-Pesaing, internal maupun eksternal, harus diberitahu bahwa tidak ada yang dapat direbut dari Pemimpin Samurai tanpa pertempuran hebat--bahkan untuk hal kecil.Predator agresif akan mencari mangsa lain yang lebih mudah
-Ingatlah manajemen 101! Pahami dasarnya dengan tepat

Tiga
-Pemimpin Samurai tidak akan pernah membiarkan persoalan mengacaukan performa terbaik mereka
-Ingatlah, hanya andalah yang dapat mengacaukan karir Anda!

Lima
-Pada tingkat manapun dalam organisasi, semua orang dapat sangat berguna--mereka akan dapat membantu jika Anda juga membantu mereka!
-Semakin banyak kekuasaan yang dilepaskan seorang manajer secara efektif, maka semakin banyak kekuasaan yang dimilikinya
-Jika tiba saatnya bertindak, kerangka pemikiran setiap orang harus dipusatkan pada SEKARANG!

Enam
-Bertemanlah dengan para guru

Tujuh
-Terkadang, adalah bijak untuk bertanggung jawab atas kesalahan tim
-Kombinasi gairah dan kemampuan andalah yang menjadikan anda berkualitas secara unik

Delapan
-Untuk mencapai kesuksesan besar, rekasaya ulang mimpi Anda

Monday, October 5, 2009

Mas Andri Maadsa

Waktu itu saya masih ingat, Mas Andri yang trainer nasional luar biasa spektakuler dan memukau itu menyampaikan ke peserta trainingnya "sabar atuh bu.... belajar mah pelan-pelan, ini si ibu mah sewot saja... ikuti dulu, nanti baru ngerti semuanya", begitu dengan nada sewot yang dibuat2 dengan bcanda...


Yah, peserta trening tuh maunya langsung ngerti, paham aja, nggak telaten mendengarkan kata demi kata, slide demi slide, sesi demi sesi pelatihan.


Heumh, begitulah kita seringnya, ketika mendapati buku tebal, inginnya baca 1 halaman njur udah ngerti semuanya. Begitu juga ketika search google, baru baca 1 artikel pengennya dah paham sepenuhnya. Begitu juga saat menulis, pengennya nulis 5 menit dan jadilah tulisan panjang yang bagus dan berisi.


Menuntut ilmu juga harus sabar. sabar, sabar, sabar... rasakan sensasi di hati kita ketika kita berhasil sabar, satu sensasi yang tak terlukiskan

Friday, October 2, 2009

The Last Samurai

Entah untuk keberapa kalinya saya memutar film "The Last Samurai"nya Edward Zwick. Selalu saja ada pelajaran yang berbeda-beda. Wah, terlalu banyak yang mengesankan dan menginspirasi. 

Salah satunya, ketika sedang berlatih samurai, Kaptel Algren yang diperankan oleh Tom Cruise mendapat kesempatan bertanding dengan Ujio, Adik Katsumoto. Beradu pedang yang diganti dengan kayu, awalnya ia kalah dalam 3 pukulan. Lalu di sesi kedua dia kalah, kali ini keadaan lebih baik, dalam 5 pukulan. 


Lalu Algren-San, begitu orang-orang Samurai memanggilnya tiba-tiba teringat nasehat yang ia terima saat berlatih bertarung sebelumnya, "jangan berpikir."


Yah, ketika diterapkan nasehat itu, ternyata dahsyat. Dengan tidak berpikir, dia bisa "seri". Berpikir memiliki arti yang berbeda dengan "berpikir", meski keduanya sama-sama kata kerja. Berpikir maupun "berpikir" merupakan aktivitas yang dilaksanakan secara bersama-sama di dalam jiwa kita. bedanya, kalau berpikir yang memimpin aktivitas itu adalah "alam sadar", sedangkan kalau "berpikir" yang memimpin adalah alam bawah sadar.


Bayangkan, betapa payahnya kita dalam bertarung, atau mengerjakan hal apapun kalau alam sadar begitu mendominasi, rasa takut, merasa ditonton, cemas dan segudang perasaan "jangan-jangan.." lainnya hanya akan mengendurkan energi kita. Oleh karena itu, jangan berpikir.


Tetapi tetaplah "berpikir", hanya dengan "berpikirlah" kita bisa meraba hikmah menerawang kebijaksanaan baru untuk pupuk pohon kedewasaan kita.


Caoo...