Film yang kontroversial, mengangkat pesan yang berat dan bisa multitafsir bahkan salah tafsir bila penontonnya tidak cermat atau tidak dibekali dasar pemahaman yang memadai. Saya tidak bermaksud mengupas film ini. Satu adegan yang bagi saya berkesan, ketika itu Annisa sang pemain wanita kepergok berdua-duan dengan mantan kekasihnya oleh suaminya. Ditariklah keluar dari gubuk dan berkerumunlah para santri. Kerudung yang terlepas menjadi bukti perselingkuhan itu, akhirnya sang suamipun memprovokasi semua yang datang berkerumun untuk menghukum mereka berdua.
Dilemparilah dua orang itu dengan batu-batu, setelah beberapa lama Nyai, ibunda Annisa menghentikan itu dan menuju tengah kerumunan. Ia mengambil salah satu batu dan menatap tajam semua yang hadir "Hanya orang yang suci tidak punya dosa, yang boleh melempari mereka!".
Sontak, semua terdiam.
Ya, saya setuju dengan Nyai yang diperankan oleh Widyawati itu "hanya orang yang suci tidak punya dosa, yang boleh menghakimi saudaranya materialis, populis, tidak punya naluri berbagi, atau apapun itu..."