Kalaulah nama istri orang dicatut di blog ini, betapa tidak sopannya kalau aku tidak mencantumkan nama sang suami. Ya, Mba Rizka ini istrinya Bang Luthfi a.k.a Gopil yang mau resepsi minggu besok atas pernikahan yang sudah diakadkan sejak Maret lalu.
Orangnya santun, ramah, baik, lah pokoknya beruntung sekali bang Gopil ini mendapatkan dia. Yang mau di share disini satu saja dari sekian kebaikan yang mungkin bisa dituliskan tentang sosoknya. Eit, tapi jangan berburuk sangka dulu, tidak ada maksud, perasaan dan hubungan apa-apa antara kami loh ya, dulu maupun sekarang.
Jadi kemarin, dengan penyampaian yang sangat cantik, tanda ke-inner beautyannya, aku dinasehatinya, yang intinya : lebih mudahlah untuk bisa dihubungi.
Betul memang, kadang susah ditelepon, susahnya lagi, karena ketika ditelepon pas tidak berkesempatan mengangkat, jangankan telepon balik, sms balikpun kadang enggak. Begitupun, aku kadang membalas SMS lama, padahal ya, tau sendiri lah bagaimana rasanya kalau SMS tidak dibalas-balas.
Telepon dan SMS memang kadang buatku mengganggu, walau persentasenya sedikit. Inipula yang jadi alasan aku tidak beli Blackberry, atau tidak terlalu open dengan fitur online di hapeku sekarang. Lah asal pulsa ada, lensa kamera jernih, memory cukup, headphone waras, cukuplah. Soal onlen-onlenan, cukup di laptop saja.
Kenapa cukup di laptop saja? Karena aku tidak membayangkan betapa terganggunya hidupku, tidak nyamannya hari-hariku kalau tiap detik harus mendengarkan cethang-cething update-an facebook, twitter, BBM, email.... wong ngewulani SMS telepon saja sekarang manggua ada 'sekretaris pribadi', mah dia aja yang ngurusin.
Dari keenggananku online 24 jam di benda genggam, aku jadi paham dan merasakan kenapa Pak Solihin, orang penting di SMA 2, dan banyak orang seperti dia lainnya bahkan beli hape pun tidak mau, dibelikanpun tidak dipakai.
Kesejatian komunikasi face to face tidak bisa ditandingi dengan hasil teknologi eksternal apapun, bahkan mesin hologram sekalipun.
Kembali ke Mba Rizka, terima kasih nasehatnya, mudah2an setelah ini bisa lebih mudah aku dihubungi orang, agar tidak ada orang yang terpersuliti karena aku.