Monday, June 22, 2009
Arif Rahutomo
Ada empat musuh-musuh paling serem untuk manusia, salah satunya adalah Riya. Tipis sangat batasnya. Wah, seperti selasa sebelumnya, nanti saya harus online di Mafaza FM. Kalau niat saya untuk didengarkan seseorang, alangkah buruknya itu. Tapi tidak, niat saya untuk memberikan kemanfaatan.
Dari sekedar temu OSIS, berapa yang terinpirasi hingga motivasinya terpatri, begitu juga Sukses Ujian Nasional atau Matematika Dahsyat.
Niat saya bukan menampilkan diri, niat saya menebarkan manfaat.
Pelajaran Makan dari Hilmy
Namun demikian, semua orang menganjurkan Hilmy untuk banyak makan, mulai dari bubur purimas sampai bubur kertas. Ya, agar berat badannya menormal lagi tentunya. Sebagai sahabat yang baik, tentu rasa empati sayapun muncul, sayapun mengimbanginya untuk banyak makan pula.
Kurang baik apa coba saya, empati kan? Saking empatinya ketika Hilmy sudah menormal lagi berat badan dan tingkat kegemukannya. Eh, tetap saja saya doyan makan sampai-sampai saat ini porsi makan saya hampir menyaingi Huda. Kecepatan makan saya hampir menyalip Cryo. Ha2..
Pantas saja petugas asuransi bingung ketika meng-underwriting saya, dan sayapun bingung menjawab ketika di kolom berat badan, tahun ini saya bertambah 7 kilo. Saya jawab saja : gara-gara Hilmy Pa... huehe... piss
Banyak-banyak makan jangan bersuara, asal jangan pilih indomie...
Thursday, June 18, 2009
Jamil Azzaini
Betul! sependapat, karena sejatinya diri kita memang luar biasa, makhluk sempurna dengan nilai : tak ternilai.
Tugas kita yang pertama-tama, hanya diminta untuk : meyakininya.
Ustadz Muhibbin
Salah satu khatib keren Masjid Perumahan "Baitul Arqom" yang tiap rabu malam ba'da maghrib berbagi pencerahan ilmu. Kalau dulu saya tau dari Pa Purdi, sekarang saya dapat info dari beliau.
Info untuk apa mas? Info untuk jangan jadi PNS.
Kenapa jangan? Alasan pertama, menurut Pa Purdi : PNS masa depannnya jelas, ya, jelas begitu-begitu aja. Waktu tersita, jarang ketemu uang dan susah kaya raya kalau hanya mengandalkan gaji.
Nah, ini yang lebih menyeramkan, kata ustadz muhibbin : Orang Indonesia itu lupa kalau PNS itu jabatan, jabatan kepemimpinan negara dalam level yang mungkin lebih rendah dari presiden. Tapi jabatan tetaplah amanat, betapa tersesatnya kita kalau memburu jabatan. Jabatan itu tidak diburu, tapi dibebankan oleh negara kepada kita, dengan penunjukkan.
Jadi, satu tanda kekeliruan bahwa jadi PNS yang di dalamnya mengandung amanat kok jadi rebutan. Dan, jauh lebih sesat lagi dan teramat sangat sesat sekali kalau jadi PNS hanya memburu gaji, sementara pekerjaannya tidak becus, tidak bisa melayani public dengan cekatan.
Like Dinas-Dinas Pendidikan pada umumnya, kata saya.
Aristoteles, Bapak Ilmu Pengetahuan
Without friends, no one would choose to live, though he had all other goods.
(Kalau anda tidak punya sahabat, walaupun anda punya semua harta, apa artinya hidup?)- Aristoteles
Socrates adalah gurunya Plato,
Plato adalah gurunya Aristoteles,
Aristoteles adalah Gurunya Alexander The Great
Kata Genta di 5 cm, Socrates hobinya duduk-duduk di alun-alun, bertanya ke orang, bertanya dan bertanya,
dan dia tidak pernah menulis.
Saturday, June 13, 2009
To be Continued sich...
Dan 3 Aspek yang masuk dalam pertimbangan : Agama, Ilmu dan yang tak kalah penting adalah Cinta
Wednesday, June 3, 2009
Tijitibeh
Ditahun 1820-an kompen Belanda sudah memasuki dan mencampuri urusan kerajaan-kerajaan Yogyakarta. Peraturan tata tertib dibuat oleh pemerintah Belanda yang sangat merendahkan martabat raja-raja Jawa. Para bangsawan diadu domba. Tanah-tanah kerajaan banyak yang diambil untuk perkebunan milik pengusaha-pengusaha Belanda.
Melihat kondisi seperti itu, Pangeran Diponegoro merasa tidak senang, lalu meninggalkan keraton dan menetap di Tegalrejo. Lucunya Belanda menuduhnya menyiapkan pemberontakan. Tanggal 20 Juni 1825 pasukan Belanda menyerang Tegalrejo dan dengan demikian mulailah perang yang dikenal dengan nama Perang Diponegoro (1825 - 1830). Setelah Tegalrejo jatuh, Pangeran Diponegoro membangung pusat pertahanan di Selarong. Lalu perang dilancarkan secara gerilya. Belanda kewalahan karena sulit dihancurkan dan Belanda mengalami kesulitan.
Beberapa tokoh perlawanan dibujuk oleh Belanda sehingga mereka menghentikan peperangan. Sejak tahun 1829 perlawanan semakin berkurang, tapi masih berlanjut terus. Belanda mengumumkan akan memberi hadiah sebesar 50.000 golden kepada siapa saja yang dapat menangkap Diponegoro.
Pasukan dan kekuatan Diponegoro melemah, tapi ia tidak pantang menyerah. Karena Belanda tidak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro, lalu Belanda menjalankan cara yang licik yaitu dengan cara mengundang Pangeran Diponegoro untuk berunding di Magelang tanggal 28 Maret 1830, tapi Diponegoro malah ditangkap dan dibuang ke Menado, kemudian dipindahkan ke Ujungpandang.
Pangeran Diponegoro meninggal duni di benteng Rotterdam Ujungpandang, pada tanggal 8 Januari 1855 dan dimakamkan disana.
Quote beliau :
“Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati”
tijitibeh "mati siji mati kabeh"
Dengan penambahan : http://www.jagoan.or.id/
menurut anggapannya ini baik, mungkin...
Dalam suatu kesempatan, saya disadarkan dengan agak sedikit menyentakkan hati oleh seorang sahabat dekat yang sangat saya hormati.
Sehingga saya tersadarkan bahwa selama ini saya hanya berusaha menjadi sahabatnya, namun sedikit yang saya lakukan untuk juga menjadi sahabat dari sahabat-sahabatnya. Bahwa selama ini secara tidak sadar, jika tidak ingin disebut tidak begitu peduli, saya hanya merasa cukup jika sudah menjadi sahabatnya - tanpa mempedulikan apakah saya masih perlu menjadi sahabat dari sahabat-sahabatnya.
Egois, ya kata itu yang terlintas dibenak saya sejak semalaman.
Saya terlalu egois untuk tidak memikirkan bagaimana caranya agar saya tidak hanya menjadi sahabat baginya, namun juga menjadi sahabat bagi teman-temannya, saudaranya dan keluarganya.
Padahal, Sahabat kita akan berkurang jika kita tidak menambah sahabat-sahabat baru.
Cobalah kita ingat berapa banyak sahabat kita sewaktu kita kecil, sewaktu kita sekolah, yang masih kita ingat ? Saya hanya ingat bahwa jumlahnya banyak, tanpa mampu mengingat dengan benar sebagian besar nama-nama sahabat saya dulu. Apalagi menghitung berapa banyak dari mereka itu yang tetap menjadi sahabat saya sekarang ? hasilnya hanya segelintir saja sahabat waktu sekolah dulu yang masih berhubungan dengan saya, itupun kami sudah lebih dari 2 tahun tidak bertemu muka langsung.
Tidak jarang kita-pun merasa enggan untuk bersahabat dengan teman-teman dari pasangan kita ? Karena merasa mereka adalah teman-teman masa lalu pasangan kita, yang tidak perlu kita dekati dan sahabati.
Jadi akankah saya nanti tidak memiliki sahabat lagi ?
Jawabannya tidak... karena akan awali hari ini dengan mulai kembali mencari sahabat sebanyak-banyaknya, mensahabatkan diri ke sahabat dari sahabat saya, saya akan hubungi teman-teman lama saya, saya akan lakukan apapun untuk menambah sahabat disekeliling saya.
Para Sahabat,
Izinkan saya mengutip kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Pak Mario Teguh, bahwa :
Persahabatan adalah penjamin kualitas kebersamaan
Seorang sahabat tidak memiliki kepentingan lain dari kita,
kecuali membantu kita menjadi pribadi yang berbahagia dengan pilihan-pilihan baik kita
Seorang sahabat adalah seorang rekan yang mengenal lagu-lagu keberanian di hati Anda,
dan yang kemudian dengan penuh kasih menyanyikan lagu-lagu itu saat Anda berkecil hati
Setiap orang mungkin bisa mendengar yang Anda katakan,
tetapi sedikit sekali yang betu-betul mendengarkan,
dan hanya seorang sahabat yang mampu mendengar yang tidak Anda katakan.
Dan dengannya dia memberikan - bahkan yang tidak Anda minta.
(MTST - Becoming Your Best Friend)