Setelah buku tanya jawab remaja tentang Sex, ini buku yang saya baca tadi malam di Perpustakaan terbesar di Purwokerto : Gramedia.
Dr Ibrahim sang penulis adalah seorang motivator muslim. Ya, yang dibahasnya tidak jauh-jauh dari teori kekuatan pikiran. Satu hal yang menarik, arahkanlah pikiran kita dengan ilmu. dalam sehari manusia rata-rata memiliki 60.000 jenis pikiran, sayangnya 80% dari itu arahnya negatif.
Bayangkan 48.000 di pikiran kita arahnya negatif dalam seharinya, bagaimana tidak rusak tuh tubuh dan psikis kita?
Cara mengarahkannya ya dengan ilmu.
apa yang akan terjadi, apa yang kita alami, semua itu tercipta berawal dari pikiran kita sendiri.
Tuesday, December 22, 2009
Thursday, December 17, 2009
Api Sejarah
Belum selesai membaca buku tebal bernama API Sejarah. Betul, Rasulullah dulu berdagang, dalam berdagang itulah beliau bisa mengaktualisasikan nilai-nilai kemuliaannya sehingga menjadi magnet keteladanan. Maka berkembanglah ajaran yang saat itu masih minoritas yakni "Islam" menjadi The Way of Life yang akhirnya mendunia.
Saad bin Abi Waqash membangun masjid pertama di Tiongkok, itupun beliau kesana pada saat sedang menjalankan misi dagang.
Dan begitu juga bukan Islam masuk ke Indonesia? di Pasar ajaran yang mulia itu diaplikasikan, lalu satu demi satu orang mengikuti, lalu dibangunlah masjid di pasar itu, dijalankanlah aktivitas pengembangan diri berbasis ilmu agama disana.
Ya, tanpa transaksi jual beli, tanpa pasar, ajaran yang mulia itu tidak menyebar sampai kesini dan ke ribuan tempat lainnya sekarang. Disinilah kita perlu hati-hati dalam mendefinisikan makna matre, sekali lagi, bukan pada ihwal mencari uangnya saja, tapi termasuk pada untuk apa uang itu digunakan.
Tanpa uang, Sultan Hasanuddin tidak bisa menegakkan panji Islam dengan peperangan laut terbesar sepanjang sejarah Nusantara. Tanpa uang, mualim (entrepreneur laut) Jawa tidak bisa menjamah ke Kawasan Timur Indonesia.
Sebuah konsep integral, dimana basic need direngkuh berbarengan (jawa : san gawe) dengan self-actualizing need dan kebutuhan-kebutuhan jiwa lainnya. Dua aktivitas berbarengan bisa dijalankan bersamaan, bagaimana itu mungkin? Karena Rasulullah bersama Abu Thalib, karena Saad bin Abi Waqash bersama kafilah dagangnya, karena Walisongo itu jumlahnya bukan satu, tapi sembilan. Ya, tanpa kolaborasi, itu sulit untuk san gawe dilakukan. (lihat juga : dua cara untuk fokus)
Wednesday, December 16, 2009
Pak Waidi
Hidup dan huruf C.
Ilmu ini saya dapat dari Guru kita bersama, Pa Waidi. Ilmu ini kemudian saya teruskan di training leadership yang saya bawakan. Saking sederhananya konsep ini, bahkan anak SMP pun bisa menerimanya dengan baik.
Huruf C itu cekung atau cembung? kalau dari sisi kiri orang melihatnya cembung, sedangkan kalau dari sisi kanan orang akan melihatnya cekung? Jadi salahkah orang yang mengatakan cekung atau cembungnya huruf C? Yang salah adalah yang mengatakan huruf C itu cekung yang cembung atau cembung yang cekung.
Ya, pelajaran ini tentu sudah dikuasai oleh para pembaca blog ini yang budiman, karena itu pelajaran ini memang sengaja diberikan untuk diri saya sendiri. Ini soal ketegasan, ini soal keikhlasan menanggung konsekuensi, bukan soal salah dan benar. Karena saya yakin benar.
Benar, ketika kita mencoba fokus pada kepentingan pribadi, maka orang-orang cekung akan mengatakan kita egois, acuh. Sedangkan orang-orang cembung mengatakan bagus, kamu sedang memampukan diri untuk menjadi teladan.
Ketika kita mencoba merangkul semua dalam kepentingan bersama, orang-orang cekung acuh tak acuh dan bilang melunjak, menyalahi wewenang, tetapi orang-orang cembung mengatakan, inisiatif yang bagus untuk menjalin kembali komunikasi.
Sudahlah, pakai persepsi diri sendiri saja.
Ilmu ini saya dapat dari Guru kita bersama, Pa Waidi. Ilmu ini kemudian saya teruskan di training leadership yang saya bawakan. Saking sederhananya konsep ini, bahkan anak SMP pun bisa menerimanya dengan baik.
Huruf C itu cekung atau cembung? kalau dari sisi kiri orang melihatnya cembung, sedangkan kalau dari sisi kanan orang akan melihatnya cekung? Jadi salahkah orang yang mengatakan cekung atau cembungnya huruf C? Yang salah adalah yang mengatakan huruf C itu cekung yang cembung atau cembung yang cekung.
Ya, pelajaran ini tentu sudah dikuasai oleh para pembaca blog ini yang budiman, karena itu pelajaran ini memang sengaja diberikan untuk diri saya sendiri. Ini soal ketegasan, ini soal keikhlasan menanggung konsekuensi, bukan soal salah dan benar. Karena saya yakin benar.
Benar, ketika kita mencoba fokus pada kepentingan pribadi, maka orang-orang cekung akan mengatakan kita egois, acuh. Sedangkan orang-orang cembung mengatakan bagus, kamu sedang memampukan diri untuk menjadi teladan.
Ketika kita mencoba merangkul semua dalam kepentingan bersama, orang-orang cekung acuh tak acuh dan bilang melunjak, menyalahi wewenang, tetapi orang-orang cembung mengatakan, inisiatif yang bagus untuk menjalin kembali komunikasi.
Sudahlah, pakai persepsi diri sendiri saja.
Saturday, December 5, 2009
Sedona Method
"tadi aku lupa jelasin
ada 3 cara mengelola emosi (sedona method)
1. Menahan (memendam)
2. Mengekspresikan (marah=banting piring, memaki dsb, sedih = menangis dsb)
3. Level tertinggi yaitu melepas / release", Arif Rahutomo
"Sebenarnya perasaan dan pikiran itu harus imbang menurut ku
saat yang dominan perasaan
segera aktifkan akal
begitupun sebaliknya
ketika akal terlalu dominan
aktifkan hati
nah aktivitas itu selalu ada residu
(ya yang sesak didada itu)
itu yang harus dibuang
bahagia pun kan sesak di dada
harus dibuang", lanjutnya.
ada 3 cara mengelola emosi (sedona method)
1. Menahan (memendam)
2. Mengekspresikan (marah=banting piring, memaki dsb, sedih = menangis dsb)
3. Level tertinggi yaitu melepas / release", Arif Rahutomo
"Sebenarnya perasaan dan pikiran itu harus imbang menurut ku
saat yang dominan perasaan
segera aktifkan akal
begitupun sebaliknya
ketika akal terlalu dominan
aktifkan hati
nah aktivitas itu selalu ada residu
(ya yang sesak didada itu)
itu yang harus dibuang
bahagia pun kan sesak di dada
harus dibuang", lanjutnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)