Psimis singkatan dari Paseduluran Senin-Kamis. Adalah sebuah komunitas dengan inisatif mengadakan buka bersama untuk puasa sunnah senin-kamis dalam rangka tirakatan menjelang kelulusan. Awalnya cuma 7 orang, buka bersama di beranda mushola At Tahrim, mushola kebanggaan SMA 2. Menu takjilnya adalah bubur kacang ijo (burjo) beli di Unsoed, dan menu utamanya adalah Rames 'Sitapen' tidak ketinggalan dengan lauk spesialnya : mendoan anget.
Waktu itu anggota diminta mendaftar sekitar 10.000 rupiah kalau tidak salah, maka mereka akan mendapatkan tanda anggota yang dikenal dengan MGSTA Psimis atau singkatan dari 'Mangkok Gelas Sendok Tanda Anggota Psimis'. Haha, keren kan? Untuk selanjutnya setiap pertemuan mereka cukup urunan 2.500 saja, karena sudah tidak perlu beli alat makan, cukup beli nasi, lauk dan takjilnya saja. Jaman segitu 2.500 masih cukup..
Lambat laun perkumpulan Psimis ini menjadi semakin besar. Karena semakin besar, panitia, terutama seksi pembeli burjo semakin kerepotan melaksanakan tugasnya. Bayangkan saja, burjonya sebagian ada yang pesan panas ada yang pesan pakai es. nah sekresek yang panas diboncengin diatas paha sebelah kanan, yang sekresek pakai es ditaruh di atas paha kiri, apa enggak panas dingin itu tubuh.
Akhirnya ide liarpun muncul : daripada repot, mari kita merampok orang saja. Hm, ide ini lagi-lagi kok ya disetujui oleh dewan pendiri. Ide merampok dilakukan secara halus dan tidak melanggar HAM. Yaitu dengan menunjuk secara bergilir anggota-anggotanya untuk menjadi tuan rumah buka bersama.
Idepun berjalan. Iuran tetap 2.500, tapi kali ini tidak beli ke Sitapen atau ke bakul burjo. Tapi diberikan ke si tuan rumah. Dan apa yang terjadi saudara-saudara. Walau urunan cuma .2500, tapi saat buka sudah dapat sate dengan jumlah tusuk unlimited, takjilan, buah, syrup, belum lagi bisa mbungkus dibawa pulang. Haha, pengurus Psimis senang, peserta bukber juga senang. Hanya dengan 2.500 bisa perbaikan gizi senilai 10.000. Hahaha... jahat sekali sebetulnya kalau dipikir2. tapi ya sudah tidak usah dipikir.
Timbul masalah, ternyata jumlah anggota habis, sudah dapat giliran semua, tinggal yang luar kotaan. Bagaimana ini? Tidak habis akal. Hm, sasaran kejahatan Psimis selanjutnya adalah : guru-guru. Wah, diluar perkiraan ternyata begitu senang guru-guru diinformasii dapat giliran jadi tuan rumah Psimisan. Loh iya bagaimana tidak senang, rumahnya diguruduk 'diambah' murid-muridnya. Ini terbukti dengan komentar beberapa guru yang mengeluhkan, adik-adik kelasku tidak melanjutkan tradisi Psimis ini, cuma sampai 2-3 generasi saja dibawah angkatanku. Guru senang rumahnya didatangi murid2nya, murid juga senang, perbaikan gizi dengan tarif tetap 2.500. Haha..
Sampai akhirnya kelulusan tiba. angkatanku, 13 orang tidak lulus. Angka yang fantastis untuk level sekolah favorit semacam SMA 2. Tapi tidak mengapa, life must go on. Untuk pertama kalinya Psimis mendahului OSIS, Pramuka, PMR atau organisasi manapun yang ada menyelenggarakan reuni. 28 Ramadhan waktu itu sekitar akhir agustus 2005, ya paling juga baru 2 bulan lulus, kita sudah reunian. Itu adalah cikal bakal lahirnya tradisi bukber 28 Ramadhanan SMA2 2005 yang terus ada tiap tahun dan istiqomah tiap 28 Ramadhan sampai tahun kemarin dengan model acara yang berbeda-beda. Ada yang di Bangsal (aula) sekolah, di restaurant, sekali waktu juga di rumah guru.
Tahun ini yang harusnya kita kumpul-kumpul bukber yang ke-8, Karena 28 Ramadhannya ada 2 versi, daripada bikin 2 bukber, maka diputuskan untuk tidak usah bukber saja. Hehe..